Beri Waktu, Waktu

Ketika kamu hanya punya sedikit waktu, bersamaan dengan itu pula kamu disuguhi sebuah kata untuk dijalin dengan balutan tanda-tanda yang berkaitan makna. Inilah yang akan terpapar dalam kalimat yang menghikmat:


Hati selalu mengerti apa yang kita ingini
Entah memuji atau memaki,
Hati selalu memahami apa yang tak tersampaikan oleh naluri
Kadang,
Kamu hanya terlalu lengah dalam kisah yang diciptakan sendiri
Kadang,
Kamu malas mengulas bahwa memahami belum tentu mengalami
Boleh jadi kamu lupa,
Lupa bagaimana distorsi makna membawa esensi cinta ke dalam pusat logika,
Lupa bagaimana kamu lepas dan terhempas, dalam dan karam, pada satu hati yang lepas dari rasa mengingini
Untuk itu semua,
Kegalauan menjadi setingkat lebih dirasa
Karena dalam sunyi lah,
Kamu paling banyak berkata
Galau mungkin hanya sekadar kata yang telah kehilangan maknanya

Salemba,
14 Maret 2013 1:28 AM

Comments

Popular Posts