Less than Midnight

"I keep asking to myself why on earth could people, with their attempt to make themselves good to everybody, exist?"


Tidak ada yang lebih melelahkan dari berusaha untuk berinteraksi dengan orang banyak. Layaknya memaksa persona yang terlihat dalam kaca untuk membentuk imaji berlawanan dengan komposisi diri sendiri. Saya selalu bertanya apa yang salah dengan intensi manusia untuk sesamanya? Mengapa seseorang mampu sampai hati untuk melukai, menghardik, bahkan menggunakan manusia lain untuk kepentingan pribadinya? Saya kadang lelah dengan konstruksi sosial yang dibentuk kultur gono-gini tak pasti. Tapi apa iya? Ini disebabkan oleh konstruksi sosial? Bukan saya yang menggunakan pars pro toto sebagai penyederhanaan analisa? Mungkin ini bukan permasalahan bentukkan yang diciptakan dalam sebuah konstruksi sosial. Mungkin permasalahannya pada saya di mana motivasi untuk setia dan tidak kehilangan kepercayaan pada sesama telah mencapai titik lelahnya. Kadangkala mencoba memahami pola pikir dan meminta rasa toleransi ditambahi adalah tidak mungkin adanya. Kadang juga tidak membalas kejahatan dengan kejahatan hanya membawa diri lebih jauh pada nelangsa. Namun, itu semua, layaknya perkataan seorang teman, akan dibantu dengan kekuatan doa. Saya harap kali ini doa dapat menguatkan lutut saya yang sudah mulai bergetar menahan kepala yang kadangkala gagal dingin menghadapi masalah. Semoga saja.

Comments

Popular Posts