Batas yang Membekas



Stasiun Tuntang, Salatiga, 2018.

Kita bilang kita tahu. Kita bilang kita kenal. Kita bilang kita paham. Sadarkah kita hanya bersetuju saja akan sesuatu yang kita kira benar, yang kita kira tepat? Bagaimana jika kita bersetuju akan sesuatu yang kita kira kita tahu, kenal dan paham? Hal itu mengakar dan tumbuh, lalu berbuah dalam siklus yang kita piara? Sehingga, kita memangkas segala yang kita rasa tak pantas? Merebah kita pada perasaan awas, imbas dari pangkuan isi kepala yang tak jelas, lantas tak ada lagi siklus? Kemudian jiwa kita meranggas. Kita jadi kebas. Kita pikir kita lepas, kemudian bebas? Padahal kita hanya memilih rantai yang berbeda dari yang sebelumnya. Kita kira kita punya pilihan, padahal kita hanya berada pada adu argumentasi sama dengan topik berbeda? Perlukah kita menyatakan kebenaran layaknya pengetahuan? Perlukah kita menggunakan kekerasan demi justifikasi bahwa hal itu bukan yang kita tahu, kenal dan paham?

Yogyakarta, 20 Februari 2018
01:53 WIB

Comments

Popular Posts