Sesederhana sederhana


Sebenarnya apa yang kau cari? Kau katakan yang kau cari adalah sesederhana menjadi bahagia. Namun kau lupa bahwa bahagia tidak pernah sederhana atau mungkin aku yang salah. Katakanlah bahagia memang sederhana, hanya saja kau selalu terlambat melihatnya dari perspektif yang beda arah. Kau selalu menyederhanakan semuanya ketika aku melihatnya sebagai dialektika percuma. Karena kau tahu bahwa mimpi ada berdasarkan basis jelas antara sebab akibat usaha serta lebih banyak lagi usaha. Namun kau buat semua peta pemikiranku adalah rangkaian palsu yang sudah tak kuketahui lagi akar kendalanya. Sebenarnya apa yang kau cari? Sesederhana menjadi bahagia? Jadilah bahagia. Sesederhana itu saja. Tidak usah memikirkan bilamana, apa, mengapa, bagaimana dan lain-lainnya. Sesederhana itu saja. Sesederhana aku mencinta. Sesederhana kenyataan bahwa kita tidak dapat bersama. Sesederhana rasa yang kau biarkan terlupa untuk menguras rasa berdosamu akan esensi kata sederhana. Sesederhana satu paragraf ini untuk mengeliminasi semua kesulitan yang ada untuk membuatnya sesederhana kata sederhana.

Comments

Popular Posts