Percakapan di Tol Dalam Kota

Tersesat, kita (PJI)


Indi: "Kala di mana-mana sekarang. Kau bisa melihat eksistensinya hampir di setiap media. Kala menjadi musisi ternama. Kala punya penggemar di sana dan di sini. Bagaimana perasaanmu? Bangga?"
Kelana: "Perasaanku bagaimana maksudmu? Bangga? Aku tidak paham."
Indi: "Iya, bagaimana perasaanmu? Kan dulu Kala pernah bersamamu. Kau tahu betul maksudku. Bohong tak ada rasa jumawa di dalam hatimu."
Kelana: "Oh. Maksudmu tentang perasaanku mengenai kisahku dulu dengan Kala? Lalu, apakah aku menyesal berpisah dengannya? Apalagi sekarang ia menjadi terkenal?"
Indi: "Ya. Begitu."
Kelana: "Biasa saja. Aku tahu alasannya mengapa aku dulu bersama Kala, dan aku lebih tahu persis mengapa kami berpisah. Kalaupun Kala sekarang dengan apa yang ia punya, itu usahanya. Aku tidak menyesal karena aku tahu betul bukanlah Kala komposisi yang aku cari dari seorang laki-laki."
Indi: "Kau selalu mencari yang terkini."
Kelana: "Terkini? Itulah salahmu. Aku tak pernah mencari yang terkini. Aku selalu mencari yang tepat hati dan berani memperjuangkan rasa kalau memang punya makna. Mengapa kau begitu pedas soal Kala? Kau begitu mendengkinya, apa masalahmu dengan Kala?"
Indi: "Karena Kala mampu mendapatkanmu, aku tidak."

Comments

Popular Posts