Seraya Maya

Bandara terlalu ramai, terlalu banyak benih yang disemai. Keteduhan akan hujan berujung kelembaban, menjadikan busuk tanaman yang seharusnya dapat tumbuh berkembang. (PJI/SMG/2017)


Seraya,
Seraya,
Seraya,
Kita pergi dengan dua yang sebaya.

Sebaya,
Sebaya,
Sebaya,
Kita menjelma satu sangkar dengan sepasang selaya.

Selaya,
Selaya,
Selaya,
Kita berlindung di balik kata 'supaya'.

Supaya,
Supaya,
Supaya,
Kita berdalih semua ulah wisaya.

Wisaya,
Wisaya,
Wisaya,
Kita termakan cerita yang bermula 'Pada akhirnya'.

Akhirnya,
Akhirnya,
Akhirnya,
Di balik kebaya, menggelinjang semua yang jelita namun maya.

Hai,
Kita berdua hanya tak berdaya merangkai aksara, menggumpal makna...

Maaf aku terlalu banyak menunda...
Maaf aku terlalu banyak menunda...

Sungguh maaf,
Aku terlalu banyak menun.....

da.

Salatiga,
10 Desember 2017

Comments

Popular Posts