Teori Penulisan Sejarah Struktural Braudel
Braudel menganalogikan ciri sosial
sebagai konsep penulisan sejarah seperti sebuah lautan. Pada tataran courte durée, dampak yang terjadi di
masyarakat cenderung besar, sama seperti lautan yang bergelombang di bagian
atas. Lalu, moyenne durée bergelombang
namun tidak sebesar courte durée. Sementara
itu, longue durée est toujours immobile, dalam
tataran ini, peristiwa sejarah tidak nampak seperti courte durée karena terjadi sangat lamban namun memiliki pengaruh
besar dalam penelitian sejarah. Mengutip Lucian Febvre dan March Bloch bahwa
manusia adalah individu dengan struktur watak dengan perubahan paling sedikit
atau cenderung stagnan (mentalité), maka dari itu penelitian sejarah sampai
tahap longue durée mutlak dilakukan melihat dampak sosial yang
terjadi seperti pada pengandaian Braudel tersebut.
Dalam tataran courte durée durasi waktu penelitian sejarah berkisar antara 60-70
tahun, sama seperti umur manusia. Moyenne
durée berkisar pada umur sosial antara 80-120 tahun, dan longue durée melihat umur geografis yang
mungkin lebih dari 100 tahun. Sebagai contoh kasus, meneliti reformasi di
Indonesia dari cara pandangang braudellien, dalam tataran courte durée peristiwa-peristiwa seperti Mei 1998 yang menewaskan
mahasiswa, anarkisme yang dilakukan masyarakat pada etnis cina, atau
tersingkapnya korupsi Soeharto adalah bagian dari gelombang besar sejarah
reformasi, peristiwa ini berkaitan dengan politik, memiliki gaung yang besar
dalam kehidupan sosial, dan tidak berumur lama. Ketika reformasi dibawa dalam moyenne durée, penelitian sampai kepada
hal-hal menyangkut kehidupan sosial masyarakat yang berdampak tidak sebesar
kerusuhan namun tetap berpengaruh, hal seperti naiknya dollar terhadap rupiah,
adanya inflasi yang berujung pada krisis moneter terparah dalam sejarah
Indonesia, hal ini menyebabkan harga barang-barang menjadi sangat mahal, dan
menyulitkan kaum menengah kebawah. Reformasi ternyata tidak hanya sekedar
kerusuhan Mei 1998, turunnya Soeharto, atau adanya krisis moneter. Berlanjut ke
longue durée, reformasi terjadi
karena adanya faktor mentalitas masyarakat yang berubah sedikit demi sedikit
hingga tidak disadari, selain itu perubahan nilai dollar terhadap rupiah juga
terjadi secara perlahan. Dengan meneliti hingga pada tahap longue durée, maka kita akan mendapatkan l’histoire totale seperti
yang dimaksud oleh Braudel.
(sumber:
Braudel, Fernand. 1985. Écrits sur
l’histoire. Paris: Éditions Flammarion hal. 44-61)
Comments
Post a Comment