Menulis Cinta

Semua kita menulis cinta, tapi tak akan pernah sama membahasakannya. Semua kita merasa cinta, tapi ada yang terluka, ada juga yang bahagia, ada yang tidak percaya, kemudian ada yang merasa itu biasa saja. Semua kita menulis ibarat kita paling kasihan dan berbeda satu dan lainnya. Kita menulis untuk membagi cerita; dicerna, dicerca, dicela, dipuja, bahkan dibunuh karena mengungkap kebohongan akan sebuah potongan kebenaran. Semua kita menulis cinta...dengan cara berbeda. Aku menuliskanmu atas dasar cinta, juga dengan harapan agar aku tak jadi gila.

Semua kita menulis cinta dengan ejaan berbeda, dengan titik koma yang tak akan sama. Namun cinta itu sama. Kita menulis cinta. Selama itu pula, kita menebar benih percaya. Apakah ada yang lebih memeluk raga dari usaha mempertahankan harapan untuk terus percaya?

Semua kita menulis cinta. Karena hangat di hati tentu sama rasanya. Berbeda hanya usaha diferensiasi belaka.

Comments

Popular Posts