Kamu Puan dalam Perempuan

Jakarta, 2018.


Subuh ini, foto hadir beriringan dengan matahari muncul malu-malu pertanda perlu kutuliskan puisi untukmu. Ini puisi, silahkan dibaca dalam hati, berulang kali, sampai kamu lelah dan tertidur dengan mimpi indah. Judulnya Kamu Puan dalam Perempuan.

"Bias mega cahaya kekuningan,
    memancar dari wajah bulat bak purnama.
Debur ombak menyusuri garis pantai panjang,
   menjelma gerak bibirnya.
Sejak kata pertama, riuh tawa, dan serius ucapannya,
   sulit tak jatuh bayangkan diri menyandarkan telapak pada pipinya.

Jarak dekat, cahaya remang-remang, segelas teh leci, dan salmon panggang kesukaannya,
   sore itu,
   perempuan di hadapanku tersenyum malu-malu.
Dalam bait puisi ini,
  aku memujamu...
Maukah kamu kujamu tiap malam dengan jariku menyisiri helai rambutmu?"

PS. Kurangi tidur pagi. Tidak baik. Hati-hati di Philadelphia. Jangan lupa kembali.

Yogyakarta,
21 Mei 2018

Comments

Popular Posts