Yang fana adalah waktu

"Yang fana adalah waktu. Kita abadi: memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa. "Tapi yang fana adalah waktu, bukan?" tanyamu. Kita abadi." Sapardi Djoko Damono

Akhir tahun hanyalah penanda bagi mereka yang membutuhkan batasan untuk sebuah realita. Waktu adalah fana dan jangan pernah biarkan waktu membatasi mimpi. Karena mimpi abadi. Karena ketakutan akan terpendamnya mimpi meninggalkan kerisauan akan kegagalan...yang sesungguhnya tidak pernah terjadi. Fananya waktu tidak menyadarkanmu dari kebodohan berkepanjangan, melewati keindahan bulir-bulir detik yang menggeluti hampir seluruh konektivitas memori. Karena kau sibuk menggunakan orang untuk mencari jati dirimu, seperti tidak habis-habisnya kau kecewa dengan dunia. Tidakkah kau lelah? Menyalahkan semuanya? Mengeluh dan melenguh bak sapi yang dicucuk hidungnya oleh norma fana. Jangan berpura-pura dan menyalahkan orang lain atas kepura-puraan mereka. Karena kejujuran memang menyakitkan, namun ia tidak keluar dari mulut yang dengki. Memang mudah untuk mencerca, yang sulit adalah memberi contoh. Untuk kau ketahui saja, dunia sesungguhnya ada ketika kau berhenti menutup mata dan berpura-pura menjadi diri yang kau yakini diri sendiri. Karena mimpi, harapan, dan rasa pengorbanan adalah cerminan pengulangan setiap manusia. Ketiganya ada dalam suara hati yang sederhana. Karena yang fana adalah waktu, kita abadi. Untuk itu, kita tak henti-hentinya mencari...

Comments

Popular Posts