Tiga Sajak oleh Sapardi Djoko Damono

Saat Sebelum Berangkat 


Mengapa kita masih juga bercakap
Hari hampir gelap
Menyekap beribu kata di antara karangan bunga
Di ruang semakin maya, dunia puranama

Sampai tak ada yang sempat bertanya
Mengapa musim tiba-tiba reda
Kita di mana
Waktu seorang bertahan di sini
Di luar para pengiring jenazah menanti


Berjalan di Belakang Jenazah

Berjalan di belakang jenazah anginpun reda
Jam mengerdip
Tak terduga betapa lekas
Siang menepi, melapangkan jalan dunia

Di samping: pohon demi pohon menundukkan kepala
Di atas: matahari kita, matahari itu juga
Jam mengambang di antaranya
Tak terduga begitu kosong waktu menghirupnya


Sehabis Mengantar Jenazah

Masih adakah yang kau tanyakan
tentang hal itu?
Hujan pun selesai
sewaktu tertimbun sebuah dunia yang tak habis bercakap
di bawah bunga-bunga menua, musim yang senja

Pulanglah dengan paung di tangan, tertutup
anak-anak kembali bermain di jalanan basah
seperti dalam mimpi kuda-kuda meringkik di bukit-bukit jauh
barangkali kita tak perlu tua dalam tanda tanya

Masih adakah! Alangkah angkuhnya langit
alangkah angkuhnya pintu yang akan menerima kita
seluruhnya,seluruhnya kecuali kenangan
pada sebuah gua yang menjadi sepi tiba-tiba

Comments

Popular Posts