A Day with Raline Shah
Dari awal interview ini, saya menyadari bahwa seorang Raline Shah memiliki sesuatu yang lebih dalam dirinya. She has the brain, the beauty, and also...the heart. "Do
what you can, use what you have, and start where you are," tutur Raline saat saya
bertanya perihal kutipan favoritnya. I
wonder why she said that and she explained all. Mungkin terkadang kita
terlalu banyak berpikir tentang hal yang tidak mampu kita lakukan dan sesuatu
yang tidak kita miliki atau kita terlalu banyak bicara tanpa aksi nyata?
Seorang Raline Shah meyakinkan saya untuk percaya segala sesuatu harus melalui
sebuah titik awal, jangan menunggu untuk sebuah hal sempurna karena
kesempurnaan adalah fana. And what we
have to do is simply 'start doing something useful.'
Perempuan
yang lahir pada tanggal 4 Maret 1985 dari Ayah asal Medan dan Ibu asal
Singapore ini telah mengukir banyak prestasi sepanjang 27 perjalanan hidupnya,
sebut saja: Putri Indonesia Favorit 2008, Putri Sumatera Utara, Putri Kepulauan
Sumatera, dan Putri Lingkungan Hidup. But
when I asked her about her greatest achievement? She said: "I don't think
I have one yet," Raline menjelaskan bahwa Ia belum sampai pada tahap
di mana Ia sudah mencapai titik itu; "But,
so far my greatest achievement is making my parents happy. I think make people around you happy is the most important things."
Have you heard the word philanthropist? Ya, seseorang yang memiliki
kesadaran lebih untuk berbuat sesuatu lebih jauh untuk kesejahteraan manusia. Can we count her in? Raline Rahmat Shah besar
di keluarga yang peduli dengan isu sosial. Hal itu adalah bagian dari gaya
hidupnya; bukan dilakukan agar orang melihatnya berbuat kebaikan, tapi memang
karena hal itu sudah dianggapnya biasa dalam keluarganya. Menurutnya, setiap
orang yang memiliki keberuntungan lebih, juga memiliki kewajiban yang lebih
pula untuk membantu orang lain.
Ia
aktif dalam 3 Little Angels, sebuah
organisasi non-profit yang dipimpin oleh Valencia MR. "3 Little Angels
bertujuan untuk menolong anak-anak yang sakit agar mendapatkan perawatan layak.
Kami juga membantu terkait birokrasi dengan pemerintah. Seharusnya mereka
mendapatkan subsidi, namun beberapa kalangan tidak mampu dan tidak mengerti
caranya mendapatkan subsidinya. So we
help them with it," jelas Raline penuh semangat. Satu kegiatan sosial
ternyata tidak cukup untuk seorang yang berperan menjadi Riani di film yang
akan rilis Desember ini ,"5CM".
"Saya juga kebetulan menjadi Duta PMI." Why PMI? Why not others? "Sadar atau tidak, Indonesia
kekurangan pendonor darah. Saya ingin meningkatkan kesadaran orang-orang bahwa
donor darah adalah hal yang baik untuk kesehatan sekaligus membantu orang yang
memang membutuhkannya," ucap Raline. Hal menarik yang saya sadari dari
seorang Raline adalah Ia selalu melakukan sesuatu dengan alasan yang amat
sangat menarik. Ketika ditanyai mengenai alasannya memilih PMI, Ia menjawab
dengan tersenyum: "I like the concept that everyone have the same blood,
running through their veins - entah mereka Kristen, Islam, Hindu, Katolik,
Buddha, laki-laki, perempuan, atau apapun. Pokoknya judulnya kita manusia, kita
semua sama, nggak ada beda-bedanya. A lot
of social work banyak yang kaitannya dengan agama, ras, status, dan
sebagainya, but when it comes to PMI -
it's kind of just humans, you know, it's just health, human survival, and just
benefit of everyone."
Tidak
hanya Puteri Indonesia dan kegiatan sosial. She's
wanting for more. Raline Shah pun terjun ke dunia film. "Awalnya saya
bukan casting untuk film itu, but after I read the book - I love it. I
love the character. Riani, she's very me. I'd love to be more Riani than
Raline, honestly," ucapnya.
5 CM merupakan film adaptasi dari novel Donny
Dhirgantara dengan judul yang sama. Film yang mengisahkan 5 sahabat, 2 cinta,
sebuah mimpi, dan perjalanan yang mungkin saja mengubah segalanya ketika mereka
berada di puncak tertinggi gunung di Jawa. Bukan hanya mengubah segalanya, tapi
mengubah mereka menjadi manusia sesungguhnya. Raline Shah beradu peran dengan
Herjunot Ali, Fedi Nuril. Pevita Pearce, Igor Saykoji, dan Denny Sumargo untuk meyakinkan generasi muda lagi tentang kekuatan
mimpi, cita-cita, dan cinta. Film ini juga ingin menyampaikan pada penonton
bahwa idealisme mungkin adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh generasi
muda. Jangan biarkan impian kita menggantung 5 cm jaraknya dari dahi kita.
"Selama
syuting 5 CM, coba kalian bayangkan - kami selalu bersama-sama selama 17 hari.
Kita sudah tahu kejelekan masing-masing, yang make-up nya lama lah, yang moody,
yang happy terus, tapi kita juga mengenal kebiasaanbaik masing-masing juga.
Lalu kamu bayangin di gunung tanpa kamar mandi, air untuk mandi, dan alat
komunikasi. We're not beautiful, we're
not Raline Shah, Herjunot, Igor, Pevita, Denny, or Fedi - we're just bunch of people who are trying to
make this movie success dan memberikan sebaik mungkin yang dapat kami
lakukan untuk berperan sebagai karakter kami masing-masing," jelas Raline
menanggapi film ini. Saya yakin saat melihat caranya menjelaskannya, menonton
film ini adalah sebuah keharusan.
Berkaitan
dengan film yang bercerita tentang cinta, kebahagiaan, dan persahabatan membuat
saya bertanya pendapat karakter Riani dalam film ini mengenai konsep ketiganya.
Mulanya, Ia tertawa hingga akhirnya Ia menjawab: "I think love is happiness! I mean I'm the one of these people who feels
like there's so much love to give but sometime people get the wrong idea. Ide
tentang cinta, persahabatan, dan kebahagiaan adalah momen di mana kita dapat
menjadi diri kita sendiri. People love
us, genuinely love us for who we are, not only personality, but really who we
are. And you know what? This movie gives us the chance to be loved for who we
are."
"Do what you love and make sure it's
what you do!" Itu adalah kata penutup interview saya
dengan seorang Raline Shah di penghujung hari itu. Sambil mendengarkan lagu
kesukaannya - Blackbird oleh The Beatles, Raline menyampaikan
pesannya untuk seluruh pembaca NYLON untuk kembali percaya mimpi dan melakukan
sesuatu yang membuat diri sendiri dan orang lain bahagia. Dream, fight, and faith!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ps. This is my first writings published on Nylon as a writer. Photo credit belongs to whileyouonearth.blogspot.com
Comments
Post a Comment