Satu Paragraf Saja (3)
"Saya sedang bahagia. Semua tidak perlu sebab. Saya bahagia karena saya sadar bahwa sudah cukup saya memandang semuanya sejauh titik hilang di ujung horison. Saya bahagia karena saya melihat indahnya cahaya yang lebih dari itu. Kebahagiaan-kebahagiaan kecil karena membagi berkat bagi sisi kanan dan kiri diri sebagai individu. Kebahagiaan yang menjadi candu untuk diulangi hari demi hari. Satu perbuatan baik yang dioper pada orang lain. Suara hati yang tercermin dari uluran tangan dan senyum manis. Hari ini indah, tidak peduli masalah politik atau diplomasi apa yang terjadi, isu dehumanisasi yang menyakiti nurani, atau perkataan mencoreng senyapnya kedamainan, sejauh matahari masih terlihat di ufuk timur - saya tahu, masih ada harapan yang tersisa. Dengan adanya harapan dan mimpi toh semuanya mungkin saja terjadi."
Jakarta Pusat,
15 September 2013
Comments
Post a Comment