Hari Kesenian di Rumah Pintar Ciangsana (RPC)

"...karena kebahagiaan memang untuk dibagi."
PJI 
Hari ini mungkin hari biasa bagi kalian saat kalian bisa menikmati penghujung minggu dengan bangun siang setelah lima hari dijajah jam sekolah dan jam kerja. Hari ini mungkin kalian berpikir untuk leyeh-leyeh di kamar, menonton dvd yang sudah lama tersimpan di rak lemari, bermain bersama hewan peliharaan di rumah, atau mungkin bersiap-siap untuk menghabiskan malam minggu. Banyak yang bisa dilakukan ya? Tapi hari ini, saya bersama sembilan pemuda lainnya mencoba melakukan sesuatu yang lain. Ya, menjadi guru relawan di rumah baca di daerah sekitar Kota Wisata - di Ciangsana.


Kakak-kakak pemuda yang bergabung hari ini adalah Kak Tasya selaku Koordinator Rumah Pintar Ciangsana, Kak Tian selaku Wakil-Koordinator, Kak Yuli selaku Pustakawan Rumah Pintar Ciangsana, Saya sendiri selaku Koordinator Acara, Kak Army, Kak Saskia, Kak Gaby, Kak Gerry, Kak Toajie, Kak Sasa, serta Kak Guntur dan Kak Rhian yang luar biasa semangatnya jauh-jauh datang dari Bogor sebagai kakak pemusik. Terima kasih disampaikan untuk kalian semua.




Rumah Pintar Ciangsana didirikan oleh beberapa pemuda Kota Wisata dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak sekitar Ciangsana betapa pentingnya membaca buku untuk pengetahuan mereka. Tidak hanya itu, Rumah Pintar Ciangsana juga bertujuan untuk meningkatkan semangat belajar adik-adik di sana dalam segala bidang. Setelah satu tahun berdiri, Rumah Pintar Ciangsana sudah melewati banyak acara yang diorganisir dengan baiknya oleh kakak-kakak pemuda Kota Wisata. Acara tersebut di antaranya: kegiatan membaca dan menulis, kegiatan mendongeng, dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.

Melihat kegiatan itu, tergerakklah saya dan beberapa teman untuk bergabung dengan Komunitas kakak-kakak pemuda yang bergerak di balik Rumah Pintar Ciangsana. Oleh karena itu, kami muncul dengan ide untuk membuat rangkaian acara bagi mereka yang dilaksanakan setiap hari sabtu tiap minggunya. Acara ini dimulai dari Art and Cultural day (Hari Kesenian) yang tepat dilaksanakan pada hari ini. Kegiatan yang kami lakukan pada hari ini, antara lain: belajar origami (membuat cincin), menyanyi bersama-sama, menulis harapan di papan harapan, dan (yang paling menarik hari ini) menari Gangnam Style.

Kegiatan ini kami adakan dengan tujuan untuk mengisi waktu luang anak-anak dengan kegiatan menyenangkan dan ada sedikit ilmu yang dapat mereka bawa pulang. Mungkin dari sudut pandang saya pribadi, kegiatan ini lebih banyak memberi dampak nyata bukan bagi anak-anak di sekitar Ciangsana - bukan dalam artian kegiatan ini tidak bermanfaat. Kegiatan ini sangat bermanfaat, tapi kakak-kakak pemuda yang datang hari ini lebih merasakan manfaatnya, terutama dari Koordinator Acara sampai nama selanjutnya yang saya sebutkan di atas. Bagaimana mereka menyisihkan waktunya untuk bermain bersama anak-anak yang tidak mereka kenal sama sekali, bagaimana tawa dibagi dan kesabaran diuji dengan mengajari anak-anak melipat kertas yang notabene sulit dilakukan. Bagaimana kakak-kakak pemuda rela berpanas-panasan di cuaca yang sangat lembab sehabis hujan. Suatu hal yang luar biasa adalah bagaimana kakak-kakak ini menyikapi perbedaan yang memang nyata ada di belakang komplek Kota Wisata dengan prestise luar biasa dan perumahan warga yang hanya dibatasi tembok - tapi, kehidupan yang tergambar di antaranya luar biasa berbeda. Kakak-kakak pemuda hari ini belajar itu dan itu menjadi pelajaran luar biasa. Kasih yang dibagi adalah kebahagiaan yang hakiki dan itu terjadi hari ini. Jangan lelah ya, masih ada sebulan lagi kegiatan kita :)





Kegiatan diawali dengan berkenalan dengan membuat topi dari kertas koran bekas yang sudah diberikan nama. Lalu, adik-adik diajak untuk menempelkan cita-cita mereka di sebuah papan kertas yang bertuliskan "harapanku". Kemudian dilanjutkan dengan menyanyi beberapa lagu, setelah itu anak-anak diajak untuk belajar origami dengan membuat cincin lucu. Anak-anak dibagi menjadi empat kelompok: kelompok jagoan, kelompok pelangi, kelompok Glee, dan kelompok blueberry. Masing-masing kakak-kakak mengajari bagaimana membuat origami cincin dan gelang yang lucu dari kertas. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan menyanyi kembali dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Cuaca yang begitu panas dan keringat membasahi kakak-kakak serta adik-adik didik tidak memupuskan semangat untuk melanjutkan 'Hari Kesenian' ini. Di pengujung acara, kami bersama-sama menari Gangnam Style. You can imagine how fun it was...

Yes!
IT WAS THAT AWESOME! IT WAS THAT FUN! YOU COULDN'T FIND ANY HAPPINESS THAT COMPARES TO THIS MOMENT.
THAT SMILE.
THAT LAUGH.
I personally thank God I was there.

See you next week, kakak-kakak!

Comments

Popular Posts