Selaras

Tuhan terlalu baiknya menuntun semesta dari satu tanda ke tanda lainnya, dari satu nada ke nada lainnya, dari satu cerita ke cerita lainnya, dari satu jiwa ke jiwa lainnya. Walaupun kesalahan serta kericuhan hati berkelana, lalu meninggalkan lubang yang berusaha ditutupi sekuat tenaga, masih ada harapan seperti sebuah kotak pandora pada akhirnya. Ibarat bunga yang mekar, ia punya waktu sendiri yang membuat tangan gatal menghampiri dan memetiknya mati. Mungkin kembali berfungsi serta menjajaki diri lagi akan membantu melepaskan resah dan perasaan gegabah. Karena hati tidak perlu alasan untuk mengisi sebuah kealpaan, itu mengapa setiap dari kita harus adil sejak dalam hati. Ketidakbenaran akan menawarkan jiwa dan membuat gaung suaranya melesap jadi gamang saja. Bahagia sudah berada pada jalannya, sekarang biarkanlah raungan serigala mengucap kata sesal. Kita pun tahu mana yang tepat atau tidak tepat, pun ketika seseorang melakukan yang tidak tepat - mungkin semesta belum menginginkan keduanya berada pada posisi bersama.

Comments

Popular Posts